MENGENAL SENI DAN BUDAYA MASYARAKAT KOTA TANGERANG
Kota Tangerang,selain merupakan kota yang amat strategis kota ini juga merupakan kota yang sarat dengan budaya dan sejarah.Kota yang jaraknya sangat berdekatan dengan ibu Kota Jakarta ini merupakan Kota industri yang mengalami kemajuan yang amat pesat.Berbagai perusahaan besar seperrti PT.Gajah tunggal, PT.Panarub,PT.Mitsuba Indonesia,PT.Chingluh dan lain sebagainya menjadi sebuah alasan yang tepat bagi sebagian orang – orang yang berada di luar Kota Tangerang untuk Hijrah dan mengadu nasib.
Selain Perusahaan – perusahaan besar yang
bertengger,Kota Tangerang merupakan Destinasi perkembangan property yang amat
menjanjikan,maka tidak heran jika akhir-akhir ini banyak para investor property
untuk mengembangkan usaha mereka di sana.Ekspansi besar-besaran yang di lakukan
oleh pihak pengembang membuat sebagian besar masyarakat Tangerang rela menjual
lahan-lahan mereka.Kondisi seperti ini tak ayal menimbulkan polemik mendasar di
tengah masyarakat kota tangerang itu sendiri.
BUDAYA UNIK KOTA TANGERANG |
Tidak bisa kita pungkiri,Perkembangan di Bidang industri
dan properti yang semakin pesat memberikan banyak peluang dan kesempatan bagi
masyarakat kota tangerang dalam mengembangkan perekonomiannya.Terlepas dari
maraknya pembebasan lahan yang kian merangsek masuk ke masyarakat pedesaan
sesungguhnya kemajuan saat ini bisa kita jadikan momentum untuk lebih
meningkatkan action kita dalam membina perekonomian menuju yang lebih baik.
Saat ini wajah Kota Tangerang boleh jadi sudah berubah,masyarakatnyapun
sudah lebih nyaman menganut hidup modernisasi tapi sejarah masa lalu yang
pernah ada dan menemani Kota Tangerang bukan berarti harus terlupakan dan
tergusur dari ingatan kita.Sudah selayaknya bagi kita untuk senatiasa belajar
meniti hidup dari sejarah.
Dibawah ini ada beberapa peninggalan sejarah dan
budaya yang dulu penah menajdi ikon Kota Tangerang. Silahkan di simak !!!
BUDAYA TANGERANG TEMPO DOELOE :
- Peh cun dan Imlek
Peh cun adalah sebuah pesta untuk memperngati 100
hari tahun baru cina atau yang lebih akrab di kenal dengan Imlek.Imlek sendiri
berasal dari bahasa hokkian yang oleh masyarakat china di sebut juga sebagai
sian tjia.
Sian Tjia atau Imlek sebenarnya adalah ungkapan
kegembiraan yang dilakukan oleh masyarakat china tiongkok pada masa lalu dalam
menyambut musim semi (chun).Karena saat chun atau musim semi tiba,mereka bisa
kembali bekerja di sawah.
Di kota Tangerang sendiri,saat ini kegiatan peh
cun biasanya dimeriahkan dengan berbagai perlombaan seperti balapan mendayung
perahu yang tiap tahun di adakan di kawasan sekitar Kali Cisadane.Kegiatan
tahunan yang sudah mendapat rekomendasi positif dari pemkot Tangerang ini mampu
memberikan hiburan dan ajang wisata tahunan bagi warga Kota Tangerang secara
menyeluruh.Malah saat ini peh cun sudah menjadi ikon Kota Tangerang yang
dibungkus dalam event FESTIVAL CISADANE.
- Gambang Kromong
Kecrek,Kemor,KendangKempul,Slukat,Gong Enam dan
Gong Kecil merupakan alat musik orang pribumi yang kemudian dipadukan dengan
alat musik china yaitu Kongahyan (alat Musik gesek china)Tehyan dan
Skong.Selain perpaduan unsur alat music yang ada di dalamnya,lagu-lagu dalam
gambang kromong merupakan adaptasi dan adopsi dari lagu-lagu china yang disebut
pobin seperti pobin mano konjilok,Posilitan,Bankinhiva dan lain sebagainya.
- Tari Cokek
Tari Cokek merupakan salah satu tarian budaya
betawi dan china Benteng yang banyak diwarnai dengan budaya china.Penarinya
biasanya menggunakan kebaya yag disebut cokek dan selalu di iringi dengan
lantunan musik Gambang Kromong ala betawi.Tarian ini sebenarnya mirip dengan sintren dari Cirebon atau sejenis ronggeng
dari Jawa Tengah.
Tari cokek sangat banyak mengandung unsur yang vulgar,karena di dalam peragaanya seorang penari wanita yang hanya memaki
kebaya dengan dada yang setengah terbuka,biasanya menari bersama dengan seorang
lelaki secara mesra dan berdempetan.Maka tidak heran jika tarian cokek
merupakan tarian yang sangat tabu d tengah masyarakat Tangerang kala itu.
- Tanjidor
Tanjidor merupakan salah satu musik rakyat betawi
yang juga banyak berkembang di Kota Tangerang pada masa lalu.jenis musik ini
mulai timbul sekitar pada abad ke 18.Konon, seorang gubernur jenderal belanda
yang bernama Valckenier merupakan salah seorang yang memiliki group tanjidor
yang beranggotakan 15 orang yang terdiri dari beberapa orang pemain alat music tiup,pemain
gamelan,pesuling china dan penabuh dram dari turki.
Musik Tanjidor biasanya dipakai oleh masyarakat
pada waktu itu untuk mengiringi dan memeriahkan sebuah pesta atau arak-arakan
pengantin.Saat ini music tanjidor masih bertahan di Jakarta khususnya di
kalangan masyarakat Betawi.
Demikian ulasan ragam budaya Kota Tangerang yang bisa saya sajikan untuk anda,semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan anda.