Sudah tidak terbantahkan lagi jika tidur siang mampu membuat tubuh menjadi lebih segar dan bahkan tidur siang ternyata mampu memberikan pengaruh besar bagi sebagian besar orang di seluruh dunia.
"Kita semua tahu bahwa perubahan gaya hidup merupakan landasan pengobatan untuk tekanan darah tinggi," kata Manolis Kallistratos, seorang ahli jantung di Asklepieion General Hospital di Voula, Yunani.
Menurut sebuah studi baru, tidur siang mampu memberikan efek yang sangat menguntung bagi orang yang memiliki tekanan darah yang terkontrol.
Ada alasan kuat tekanan darah rendah berkaitan dengan tidur siang bukan faktor lain. Salah satu alasannya adalah kedua set peserta melihat penurunan tekanan darah yang sama saat tidur di malam hari. Ini berarti bahwa tekanan darah rata-rata yang lebih rendah terlihat pada kelompok tidur siang tidak mencerminkan perbedaan nyata dalam tidur malam hari.
Alasan lainnya adalah kedua kelompok itu sama dalam hal faktor risiko penyakit jantung, kecuali ada lebih banyak perokok dalam kelompok yang tidur siang. Ini karena merokok tidak diketahui dapat menurunkan tekanan darah. Itu menunjukkan tidur siang lebih kuat sebagai perbedaan yang menentukan. "Kami tidak ingin memberi tahu orang-orang untuk malas. Tetapi jika seseorang merasa perlu tidur siang hari selama 45 menit sampai satu jam, tidak apa-apa," ujarnya.Kallistratos dan tim investigasinya telah menemukan tidur siang dikaitkan dengan tekanan darah rendah dan lebih sedikit obat tekanan darah pada orang dengan hipertensi serius.
Pada sebuah studi terbaru yang telah dipresentasikan pada pertemuan American College of Cardiology di New Orleans pada tanggal 18 Maret 2019 peneliti ingin mengetahui apakah efek yang sama dapat dilihat pada kategori orang yang jauh lebih besar tekanan darahnya dan terkontrol dengan baik. "Penurunan tekanan darah sekecil dua milimeter merkuri [mmHg] dapat mengurangi risiko kardiovaskular seperti serangan jantung hingga 10 persen," kata Kallistratos.
Peningkatan tekanan yang terlihat tidak drastis mampu memiliki efek yang luar biasa ketika dikalikan di seluruh populasi. Penelitian ini telah melibatkan 212 orang dewasa dengan usia rata-rata 62 tahun yang tekanan darah sistolik rata-ratanya adalah 129,9 mmHg. Masing-masing dipakaikan monitor tekanan darah selama 24 jam. Sebagian peserta tidur siang dan sebagiannya lagi tidak. Di antara mereka yang tidur siang, durasi rata-rata adalah 49 menit.
Faktor yang juga sangat diperhatikan adalah usia, jenis kelamin, dan gaya hidup seperti status merokok,aktivitas fisik, dan konsumsi alkohol, kopi, serta garam. Hasilnya, para peneliti menemukan orang yang tidur siang memiliki tekanan darah sistolik yang rata-rata lebih rendah 5,3 mmHg daripada rata-rata mereka yang tidak tidur siang.
Di samping itu, penelitian juga menunjukkan perubahan gaya hidup seperti mengurangi asupan garam atau alkohol cenderung mengurangi tekanan darah hingga tiga hingga lima mmHg. Obat dosis rendah untuk hipertensi biasanya menurunkan kadar lima hingga tujuh mmHg.
terdapat alasan kuat tekanan darah rendah berkaitan dengan tidur siang bukan faktor lain. Salah satu alasannya adalah kedua set peserta melihat penurunan tekanan darah yang sama saat tidur di malam hari. Ini berarti bahwa tekanan darah rata-rata yang lebih rendah terlihat pada kelompok tidur siang tidak mencerminkan perbedaan nyata dalam tidur malam hari.
Alasan lainnya adalah kedua kelompok itu sama dalam hal faktor risiko penyakit jantung, kecuali ada lebih banyak perokok dalam kelompok yang tidur siang. Ini karena merokok tidak diketahui dapat menurunkan tekanan darah. Itu menunjukkan tidur siang lebih kuat sebagai perbedaan yang menentukan. "Kami tidak ingin memberi tahu orang-orang untuk malas. Tetapi jika seseorang merasa perlu tidur siang hari selama 45 menit sampai satu jam, tidak apa-apa," ujarnya.
Sumber : republika
"Kita semua tahu bahwa perubahan gaya hidup merupakan landasan pengobatan untuk tekanan darah tinggi," kata Manolis Kallistratos, seorang ahli jantung di Asklepieion General Hospital di Voula, Yunani.
Menurut sebuah studi baru, tidur siang mampu memberikan efek yang sangat menguntung bagi orang yang memiliki tekanan darah yang terkontrol.
Ilustrasi: orang tidur siang |
Ada alasan kuat tekanan darah rendah berkaitan dengan tidur siang bukan faktor lain. Salah satu alasannya adalah kedua set peserta melihat penurunan tekanan darah yang sama saat tidur di malam hari. Ini berarti bahwa tekanan darah rata-rata yang lebih rendah terlihat pada kelompok tidur siang tidak mencerminkan perbedaan nyata dalam tidur malam hari.
Alasan lainnya adalah kedua kelompok itu sama dalam hal faktor risiko penyakit jantung, kecuali ada lebih banyak perokok dalam kelompok yang tidur siang. Ini karena merokok tidak diketahui dapat menurunkan tekanan darah. Itu menunjukkan tidur siang lebih kuat sebagai perbedaan yang menentukan. "Kami tidak ingin memberi tahu orang-orang untuk malas. Tetapi jika seseorang merasa perlu tidur siang hari selama 45 menit sampai satu jam, tidak apa-apa," ujarnya.Kallistratos dan tim investigasinya telah menemukan tidur siang dikaitkan dengan tekanan darah rendah dan lebih sedikit obat tekanan darah pada orang dengan hipertensi serius.
Pada sebuah studi terbaru yang telah dipresentasikan pada pertemuan American College of Cardiology di New Orleans pada tanggal 18 Maret 2019 peneliti ingin mengetahui apakah efek yang sama dapat dilihat pada kategori orang yang jauh lebih besar tekanan darahnya dan terkontrol dengan baik. "Penurunan tekanan darah sekecil dua milimeter merkuri [mmHg] dapat mengurangi risiko kardiovaskular seperti serangan jantung hingga 10 persen," kata Kallistratos.
Peningkatan tekanan yang terlihat tidak drastis mampu memiliki efek yang luar biasa ketika dikalikan di seluruh populasi. Penelitian ini telah melibatkan 212 orang dewasa dengan usia rata-rata 62 tahun yang tekanan darah sistolik rata-ratanya adalah 129,9 mmHg. Masing-masing dipakaikan monitor tekanan darah selama 24 jam. Sebagian peserta tidur siang dan sebagiannya lagi tidak. Di antara mereka yang tidur siang, durasi rata-rata adalah 49 menit.
Faktor yang juga sangat diperhatikan adalah usia, jenis kelamin, dan gaya hidup seperti status merokok,aktivitas fisik, dan konsumsi alkohol, kopi, serta garam. Hasilnya, para peneliti menemukan orang yang tidur siang memiliki tekanan darah sistolik yang rata-rata lebih rendah 5,3 mmHg daripada rata-rata mereka yang tidak tidur siang.
Di samping itu, penelitian juga menunjukkan perubahan gaya hidup seperti mengurangi asupan garam atau alkohol cenderung mengurangi tekanan darah hingga tiga hingga lima mmHg. Obat dosis rendah untuk hipertensi biasanya menurunkan kadar lima hingga tujuh mmHg.
terdapat alasan kuat tekanan darah rendah berkaitan dengan tidur siang bukan faktor lain. Salah satu alasannya adalah kedua set peserta melihat penurunan tekanan darah yang sama saat tidur di malam hari. Ini berarti bahwa tekanan darah rata-rata yang lebih rendah terlihat pada kelompok tidur siang tidak mencerminkan perbedaan nyata dalam tidur malam hari.
Alasan lainnya adalah kedua kelompok itu sama dalam hal faktor risiko penyakit jantung, kecuali ada lebih banyak perokok dalam kelompok yang tidur siang. Ini karena merokok tidak diketahui dapat menurunkan tekanan darah. Itu menunjukkan tidur siang lebih kuat sebagai perbedaan yang menentukan. "Kami tidak ingin memberi tahu orang-orang untuk malas. Tetapi jika seseorang merasa perlu tidur siang hari selama 45 menit sampai satu jam, tidak apa-apa," ujarnya.
Sumber : republika